Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Prevalensi dan faktor yang berhubungan dengan kecurigaan keterlambatan perkembangan pada bayi risiko tinggi

Abstract

Background: Developmental delay was still a challenging issue especially in high risk infants. Multifactorial reasoning in neonatal history has led to the screening test as an important step to detect suspicion of any developmental delay. The suspicion was made based on the Denver II screening test, that could lead us to such conditions earlier. Determined prevalence and associated factors of developmental delay suspicion in high risk infants were needed to be investigated further. This study aimed to determine prevalence and associated factors of developmental delay suspicion based on the Denver II screening test in high risk infants.

Methods: This was an observational analytic study using a cross-sectional design. Data were collected from the Denver II screening test of infants aged below 12 months whose history of being treated in level II and III neonatal units, who visited outpatient clinics in July 2015 until June 2017.

Results: A total of 197 subjects were conducted in this study. It was dominated by male (58.9%), aged below 6 months (82.7%) with mean age was 77 days, term babies (56.8%), and spontaneous vaginal delivery (55.8%). Prevalence developmental delay suspicion in high risk infants was 46.2%. Significant associated factors were asphyxia and neonatal sepsis [OR=6.88 (CI 95% 3.39-13.94), p=0.00], [OR=2.36 (CI 95% 1.13-4.95), p=0.02].

Conclusion: Almost half of subjects had developmental delay suspicion based on Denver II screening test, with asphyxia and neonatal sepsis were significant associated factors. Further investigation and periodic evaluation were needed to confirm developmental issues in high risk infants.

 

 

Latar belakang: Gangguan perkembangan masih sering ditemui terutama pada bayi dengan risiko tinggi. Bayi tersebut memiliki alasan rawat yang bersifat multifaktorial, sehingga uji tapis keterlambatan perkembangan menjadi langkah awal yang penting. Kecurigaan keterlambatan tersebut dinilai menggunakan  uji tapis Denver II yang dapat mengarahkan kecurigaan gangguan tersebut lebih awal. Prevalens kecurigaan keterlambatan perkembangan dan faktor yang berhubungan dengan hasil tersebut pada bayi risiko tinggi perlu dinilai lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi serta menilai faktor yang berhubungan dengan kecurigaan keterlambatan perkembangan pada bayi risiko tinggi.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan rancangan potong lintang. Data diambil dari hasil uji tapis Denver II terhadap bayi berusia di bawah 12 bulan yang memiliki riwayat perawatan neonatus level II dan III, yang melakukan kontrol poliklinik pada Juli 2015 hingga Juni 2017.

Hasil: Sebanyak 197 subjek yang diikutsertakan dalam penelitian ini. Subjek didominasi oleh jenis kelamin lelaki (58,9%), berusia di bawah 6 bulan (82,7%) dengan rerata usia 77 hari, usia gestasi cukup bulan (56,8%), dan persalinan spontan (55,8%). Prevalens kecurigaan keterlambatan perkembangan pada bayi risiko tinggi adalah 46,2%. Faktor yang berhubungan secara signifikan adalah asfiksia dan sepsis neonatorum dengan nilai [OR=6,88 (IK 95% 3,39-13,94), p=0,00], [OR=2,36 (IK 95% 1,13-4,95), p=0,02].

Simpulan: Hampir separuh subjek dicurigai mengalami keterlambatan perkembangan pada uji tapis Denver II, dengan asfiksia dan sepsis neonatorum sebagai faktor yang berhubungan secara signifikan. Penelitian lebih lanjut dan pengamatan berkala diperlukan untuk memastikan gangguan perkembangan pada bayi dengan risiko tinggi.

References

  1. Hartanto F, Selina H, Zuhriah H, Fitra S. Pengaruh perkembangan bahasa terhadap perkembangan kognitif anak usia 1-3 tahun. Sari Pediatri. 2011;12(6):386-90.
  2. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2012.
  3. Moonik P, Hesti LH, Rocky W. Faktor-faktor yang memengaruhi keterlambatan perkembangan anak taman kanan-kanak. Jurnal e-Clinic. 2015;3(1):124-13
  4. Soetjiningsih, Ranuh IGNG. Tumbuh Kembang Anak. Edisi ke-2. 2002;2:309-315.
  5. Tjandrajani A, Dewanti A, Burhany AA, Widjaja JA. Keluhan utama pada perkembangan umum di klinik khusus tumbuh kembang RSAB Harapan Kita. Sari Pediatri. 2012;13(6):373-77.
  6. Wiknjosastro. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008;4(1):523-529.
  7. American Academy of Pediatrics. Follow-up care of high-risk infants. Pediatrics. 2004;114(5):1377-97.
  8. Kumar P, Sankar MJ, Sapra S, Agarwal R, Deorari AK, Paul VK. Follow-up of high risk neonates. Indian Journal of Pediatrics. 2008;75:479-87.
  9. Simms MD, Schum RL. Language development and communication disorders. Dalam: Kleigman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007. h.152-61.
  10. Sankar C, Mundkur N. Cerebral palsy-definition, classification, etiology and early diagnosis. Indian J Pediatr. 2005;72:865-8.
  11. Cucinotta F, Pironti E, Alibrandi A, Gagliano A, Di Rosa G. Gender influence in early milestones-related psychomotor profiles and long-term neurodevelopmentall pitfalls in preterm infants. European journal of paediatric neurology 21. 2017:E22-4.
  12. Tamara M, Ife A, Jane M, and Nicole J. Sex differences in neurodevelopment disorders. Curr Opin Neurol. 2019; 32:622–6.
  13. Scharf RJ, Stroustrup A, Conaway MR, DeBoer MD. Growth and development in children born very low birth weight. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2016;101(5):F433-8.
  14. Gotardo JW, Volkmer NFV, Stangler GP, Dornelles AD, Bohrer BBA, Carvalho CG. Impact of peri-intraventricular haemorrhage and periventricular leukomalacia in the neurodevelopment of preterms: A systematic review and meta-analysis. PLoS One. 2019;14(10):e0223427.
  15. Sharma N, Masood J, Singh SN, Ahmad N, Mishra P, Singh S, et al. Assessment of risk factors for developmental delays among children in a rural community of North India: A cross-sectional study. J Educ Health Promot. 2019;8:112.

How to Cite

Sinardja, S. P., Windiani, I. G. A. T. ., Kardana, M., Adnyana, I. G. A. N. S., & Soetjiningisih. (2023). Prevalensi dan faktor yang berhubungan dengan kecurigaan keterlambatan perkembangan pada bayi risiko tinggi. Intisari Sains Medis, 14(2), 865–871. https://doi.org/10.15562/ism.v14i2.1778

HTML
0

Total
0

Share

Search Panel

Siska Permanasari Sinardja
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


I Gusti Ayu Trisna Windiani
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


Made Kardana
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


I Gusti Agung Ngurah Sugitha Adnyana
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal


Soetjiningisih
Google Scholar
Pubmed
ISM Journal